Mahasiswa Masih Membaca?
Oleh: Sri Shaffiyah
Aini Anisa
Pada
era digital yang mulai merambah masyarakat Indonesia sudah sangat terlihat dari
para konsumen yang membawa “handphone”
dalam setiap keadaa n. Tak hanya orang dewasa, anak-anak kecil pun sudah mulai dicicipi dengan barang elektronik . yang sederhanya adalah HP, Tab,
dan TV. Sehingga barag tersebut seakan menjadi kebutuhan primer pendampingb nasi. Mulai dari wilayah ekonomi, industry
sampai bidang pendidikan pun turut ardil dalam penggunaan barang elektronik
tersebut.
Di
setiap jalan, pertokoan, rumah makan, toko buku, bahkan di perpustakaan hamper
memiliki pemandangan yang sama, yaitu orang-orang memainkan gadget. Padahal bisa saja orang tersebut
berinteraksi dengan orang sekitarnya.
Dan
yang mirisnya di tempat yang penuh dengan desakn buku, sebagian orang memilih
untuk tetap membaca dengan gadget nyamahasiswa
sebagai agen pembaharuanpun sekarang melakukan pembaharuan dengan tidak membaca
buku. Untuk tugas kuliah lebih suka mengcopy-paste
dari internet saja. Miris bila seorang yang seharusnya menjadibb pionir bagi
bangsa, tapi lebih gemar membaca status daripada membaca buku. Buku seakan-akan
menjadi barang asing dan kuno di era digital.
Kegelisahan
ini kah yang harus mulai ditumbuhkan dari diri sendiri. Memperbaharui dengan
membawa gadget kemana-mana, menjadi
membawa buku kemanapun. Merubah membaca status
orang lain di gadge dengan
membaca buku dimanapun. Merubah kesukaan nyindir
orang di status aplikasi dengan
menulis opini atau apapun untuk kepentingan bersama dan bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar