Sabtu, 15 April 2017



Mahasiswa Masih Membaca?
Oleh: Sri Shaffiyah Aini Anisa

Pada era digital yang mulai merambah masyarakat Indonesia sudah sangat terlihat dari para konsumen yang membawa “handphone” dalam setiap keadaa n. Tak hanya orang dewasa, anak-anak kecil  pun sudah mulai dicicipi dengan barang elektronik . yang sederhanya adalah HP, Tab, dan TV. Sehingga barag tersebut seakan menjadi kebutuhan primer pendampingb nasi. Mulai dari wilayah ekonomi, industry sampai bidang pendidikan pun turut ardil dalam penggunaan barang elektronik tersebut.
Di setiap jalan, pertokoan, rumah makan, toko buku, bahkan di perpustakaan hamper memiliki pemandangan yang sama, yaitu orang-orang memainkan gadget. Padahal bisa saja orang tersebut berinteraksi dengan orang sekitarnya.
Dan yang mirisnya di tempat yang penuh dengan desakn buku, sebagian orang memilih untuk tetap membaca dengan gadget nyamahasiswa sebagai agen pembaharuanpun sekarang melakukan pembaharuan dengan tidak membaca buku. Untuk tugas kuliah lebih suka mengcopy-paste dari internet saja. Miris bila seorang yang seharusnya menjadibb pionir bagi bangsa, tapi lebih gemar membaca status daripada membaca buku. Buku seakan-akan menjadi barang asing dan kuno di era digital.
Kegelisahan ini kah yang harus mulai ditumbuhkan dari diri sendiri. Memperbaharui dengan membawa gadget kemana-mana, menjadi membawa buku kemanapun. Merubah membaca status orang lain di gadge dengan membaca buku dimanapun. Merubah kesukaan nyindir orang di status aplikasi dengan menulis opini atau apapun untuk kepentingan bersama dan bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar