Minggu, 28 Februari 2016

Tim adhock yang telah dibentuk seminggu sebelum Ujian Akhir Semester genap 2014/2015 merupakan tim yang ditunjuk guna menggantikan kekosongan pemerintahan DEMA dan SEMA lingkup Universitas karna masa jabatannya sudah habis. Tim adhock berjumlah 19 orang yang terdiri dari 8 mahasiswa dan 11 dosen dengan fungsi pokoknya sebagai tim yang membentuk panitia pemilwa. Namun, dalam perjalanannya tugas tim adhock ditambah sebagai tim yang turut membentuk panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) bagi mahasiswa baru UIN sunan kalijaga. Hal ini disebabkan kondisi saat itu bertepatan dengan rangkaian kegiatan pengenalan akademik kampus mahasiswa baru.
Awalnya Pemilwa direncanakan minggu kedua setelah di bentuk tim adhock pada tanggal 8 september 2015. Namun, rencana itu tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Ridwan sebagai salah satu anggota tim adhock mengungkapkan,”Pelaksanaan pemilwa di tunda karna dari tim adhock sendiri tidak mendapat kejelasan dari atasan (red; Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan) terkait dengan masalah info atau lebih jelasnya tidak di beri surat untuk kalanjutan info sehingga berhenti begitu saja”.
Dalam dinamikanya, ada wacana bahwa sistem pemilwa ke depan berbeda dengan sistem Pemilwa sebelumnya. Ridwan menuturkan,“Sistem pemilwa ke depan kemungkinan tidak memakai partai tetapi di ambil dari Himpunan mahasiswa jurusan (HMJ) / Badan eksekutif mahasiswa (BEM) kemudian meminta surat rekomendasi dari prodi untuk HMJ/BEM sebelum menjadi kandidat. Sedangkan menurut aziz salah satu tim adhock yang lain mengungkapkan, ”Sistem pemilwa berbeda dengan tahun sebelumnya karena untuk ke depan memakai sistem parlementer yaitu di bentuk senat lalu dilantik kemudian pemilihan PRESMA dan kandidat Pemilwa di ambil dari partai”.
Komentar kedua tim adhock tersebut menunjukkan perbedaan pendapat mengenai konsep pelaksanaan Pemilwa. Ridwan menuturkan, “Kendala yang dirasakan karena  tim adhock terjebak pada masalah OPAK, jadi konsep Pemilwa tidak terlaksana secara matang”. Di sisi lain, aziz juga mempertanyakan  mengenai ketidaktransparan dalam pemilihan adhock  karena banyak dari perwakilan partai seperti GMNI, KMPD dan organisai kecil lain yang tidak dimasukkan.
Terlepas dari itu semua, mahasiswa semakin galau mengenai waktu dan bagaimana pelaksanaan Pemilwa mendatang. Mahasiswa menunggu kejelasan waktu dan pelaksanaan Perihal Pemilwa yang akan dilaksanakan.


1 komentar: