Kamis, 27 Oktober 2016



Seminar Nasional & Maperca Akbar Bersama Akbar Tanjung
“Dalam Perspektif Pendidikan”


Kegiatan besar yang dilakukan oleh para kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di UIN Sunan Kalijaga memberikan keperihatinan terhadap semangat para mahasiswa secara publik baik untuk mahasiswa yang sudah aktif di organisasi atau belum mengikuti organisasi. Kegiatan ini diadakan oleh Kordinator Komisariat Himpunan Mahasiswa Islam (Korkom HMI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang bertepatan pada hari Selasa bertepatan pada tanggal 25 Oktober 2016. Kegiatan yang dilakukan oleh para kader HMI tersebut sangat menarik mahasiswa, karena dalam acara tersebut, panitia pelaksana dari Korkom HMI Sunan Kalijaga yang diketuai oleh Yunda Khoirun Nisa mampu mendatangkan alumni HMI yang sudah sukses dan menjadi tokoh nasional banyak dikenal orang, yaitu Akbar Tanjung.  Sehingga acara tersebut dihadiri oleh kurang lebih tiga ratus lima puluh mahasiswa yang berada didalam forum. Diantaranya kader HMI sendiri dan mahasiswa secara umum.
Menjadi mahahasiswa yang luar biasa tidak hanya tekun dalam akademik saja, akan tetapi juga harus dibarengi oleh aktif berorganisasi. Kita bisa mengambil contoh dari sosok Akbar Tanjung. Dia berhasil menjadi orang besar di Negara Indonesia karena dulunya dia aktif di berbagai organisasi, diantaranya Pelajar Islam Indonesia (PII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan masih banyak keaktifan didalam organisasi lainnya. Beliau juga pernah menjadi ketua umum HMI cabang Jakarta tahun 1969-1970, Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) tahun 1970-1974. Karena banyak pengalaman aktif di berbagai organisasi, walaupun sosok Akbar Tanjung lulusan Sarjana Teknik, beliau berhasil sampai kepada kursi pemerintahan sehingga beliau pernah menjabat ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ke – 13 pada  tahun 1999-2004. Dan seperti yang diungkapkan oleh Bang Akbar Tanjung “Sukses dalam studi, dan juga sukses dalam berorganisasi. Karena bagaiamana kita bisa mengisi dan mengambil bagian didalam masyarakat didalam Indonesia dan bisa berperan aktif didalam masyarakat.”

Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh para pimpinan UIN Sunan Kalijaga sekaligus mantan aktivis, diantaranya: H. Muhammad Arwani Thomafi sekarang menjadi ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Dewan Perwakilan Rakyat (alumni HMI), Almakin, Ph.D. sekarang menjabat ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Kalijaga (alumni HMI), Dr. Waryono Abdul Ghofur sekarang menjabat di Wakil Rektor III UIN Sunan Kalijaga (alumni PMII), Dr. Inayah Rahmaniyah sekarang menjabat di Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Bisnis dan Islam UIN Sunan Kalijaga (alumni HMI), dan Dr. Sri Wahyuni menjadi Wakil Dekan III Fakultas Syari’ah dan Ilmu Hukum UIN Sunan Kalijaga (alumni HMI). Dari berbagai data tersebut bahwasannya pentingnnya berorganisasi dan mempengaruhi softskill yang kita miliki untuk pengabdian masyarakat kedepannya. Seperti yang diungkapkan oleh Yunda Sri Wahyuni, “kita dapat melihat para pimpinan yang mantan aktivis atau tidak. Sehingga dengan berorganisasi merupakan seni kita mengatur bagaimana kita bisa mengahadapi permasalahan dengan baik contoh kecil ketika menghadapi mahasiswa”. Maka dari itu kita harus bisa membagi waktu dengan baik antara akademik kamus dan organisasi. Karena dengan itu lah membuat kita kedepan menjadi pribadi yang intelektual. Sehingga berguna bagia agama, bangsa, dan negara.
Pendidikan itu bisa kita dapatkan dibangku kelas atau diluar kelas. Pada dasarnya pendidikan itu ada 3 yaitu, pendidikan formal, pendidikan informal, dan pendidikan nonformal. Pendidian formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya, seperti SD, SMP, SMA, dan PTN. Pendidikan informal merupakan jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab, seperti pendidikan keluarga, homeschooling.sedangkan pendidikan nonformal merupakan jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang, seperti TPA, Kursus Musik, dan juga Organisasi.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan organisasi mahasiswa islam yang tertua yang mempunya tujuan dalam mempersatukan umat islam dan menyatukan masyarakat indonesia (NKRI). Sehingga dalam proses perkaderan menerapkan penanaman nilai keislaman dan kebangsaan, dan juga dalam mencapai tujuan “Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan islam dan terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah Swt.” Sebagai seorang kader HMI pada khususnya dan umat islam yang ada di indonesia pada umumnya, bagaimana kita bisa belajar, dan berproses di aktifitas setiap harinya, seperti diskusi, perkaderan, bakti sosial, dan pengabdian ke masyarakat seperti aksi. Merupakan sebuah proses pembelajaran dan pembentukan karakter. Sehingga apabila terwujudnya tujuan itu, maka berkurangnya atau bisa jadi sudah tidak lagi perpecahan antar umat, bangsa sendiri, dan bernegara.
Notulis Redaksi (Reni Mathofani)
Penulis (Amirul Majid)

0 komentar:

Posting Komentar