Seminar
Nasional & Maperca Akbar Bersama Akbar Tanjung
“Dalam Perspektif
Pendidikan”
Kegiatan
besar yang dilakukan oleh para kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di UIN
Sunan Kalijaga memberikan keperihatinan terhadap semangat para mahasiswa secara
publik baik untuk mahasiswa yang sudah aktif di organisasi atau belum mengikuti
organisasi. Kegiatan ini diadakan oleh Kordinator Komisariat Himpunan Mahasiswa
Islam (Korkom HMI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang bertepatan pada hari
Selasa bertepatan pada tanggal 25 Oktober 2016. Kegiatan yang dilakukan oleh
para kader HMI tersebut sangat menarik mahasiswa, karena dalam acara tersebut,
panitia pelaksana dari Korkom HMI Sunan Kalijaga yang diketuai oleh Yunda
Khoirun Nisa mampu mendatangkan alumni HMI yang sudah sukses dan menjadi tokoh
nasional banyak dikenal orang, yaitu Akbar Tanjung. Sehingga acara tersebut dihadiri oleh kurang
lebih tiga ratus lima puluh mahasiswa yang berada didalam forum. Diantaranya
kader HMI sendiri dan mahasiswa secara umum.
Menjadi
mahahasiswa yang luar biasa tidak hanya tekun dalam akademik saja, akan tetapi
juga harus dibarengi oleh aktif berorganisasi. Kita bisa mengambil contoh dari
sosok Akbar Tanjung. Dia berhasil menjadi orang besar di Negara Indonesia
karena dulunya
dia aktif di berbagai organisasi, diantaranya Pelajar Islam Indonesia (PII),
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan masih banyak keaktifan didalam organisasi
lainnya. Beliau juga pernah menjadi ketua umum HMI cabang Jakarta tahun
1969-1970, Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) tahun 1970-1974. Karena
banyak pengalaman aktif di berbagai organisasi, walaupun sosok Akbar Tanjung
lulusan Sarjana Teknik, beliau berhasil sampai kepada kursi pemerintahan
sehingga beliau pernah menjabat ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ke – 13
pada tahun 1999-2004. Dan seperti yang
diungkapkan oleh Bang Akbar Tanjung “Sukses dalam studi, dan juga sukses dalam
berorganisasi. Karena bagaiamana kita bisa mengisi dan mengambil bagian didalam
masyarakat didalam Indonesia dan bisa berperan aktif didalam masyarakat.”
Dalam
acara tersebut juga dihadiri oleh para pimpinan UIN Sunan Kalijaga sekaligus mantan aktivis, diantaranya: H. Muhammad
Arwani Thomafi sekarang menjadi ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan
Dewan Perwakilan Rakyat (alumni HMI), Almakin, Ph.D. sekarang menjabat ketua
Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Kalijaga (alumni HMI), Dr. Waryono
Abdul Ghofur sekarang menjabat di Wakil Rektor III UIN Sunan Kalijaga (alumni
PMII), Dr. Inayah Rahmaniyah sekarang menjabat di Wakil Dekan III Fakultas Ilmu
Bisnis dan Islam UIN Sunan Kalijaga (alumni HMI), dan Dr. Sri Wahyuni menjadi
Wakil Dekan III Fakultas Syari’ah dan Ilmu Hukum UIN Sunan Kalijaga (alumni
HMI). Dari berbagai data tersebut bahwasannya pentingnnya berorganisasi dan
mempengaruhi softskill yang kita
miliki untuk pengabdian masyarakat kedepannya. Seperti yang diungkapkan oleh
Yunda Sri Wahyuni, “kita dapat melihat
para pimpinan yang mantan aktivis atau tidak. Sehingga dengan berorganisasi
merupakan seni kita mengatur bagaimana kita bisa mengahadapi permasalahan
dengan baik contoh kecil ketika menghadapi mahasiswa”. Maka dari itu kita
harus bisa membagi waktu dengan baik antara akademik kamus dan organisasi.
Karena dengan itu lah membuat kita kedepan menjadi pribadi yang intelektual.
Sehingga berguna bagia agama, bangsa, dan negara.
Pendidikan itu bisa kita dapatkan dibangku kelas atau
diluar kelas. Pada dasarnya pendidikan itu ada 3 yaitu, pendidikan formal,
pendidikan informal, dan pendidikan nonformal. Pendidian formal merupakan
pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya, seperti SD,
SMP, SMA, dan PTN. Pendidikan informal merupakan jalur pendidikan keluarga dan
lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara
sadar dan bertanggung jawab, seperti pendidikan keluarga,
homeschooling.sedangkan pendidikan nonformal merupakan jalur pendidikan diluar
pendidikan formal yang dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang, seperti
TPA, Kursus Musik, dan juga Organisasi.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan organisasi
mahasiswa islam yang tertua yang mempunya tujuan dalam mempersatukan umat islam
dan menyatukan masyarakat indonesia (NKRI). Sehingga dalam proses perkaderan
menerapkan penanaman nilai keislaman dan kebangsaan, dan juga dalam mencapai
tujuan “Terbinanya insan akademis,
pencipta, pengabdi, yang bernafaskan islam dan terwujudnya masyarakat adil
makmur yang diridhai Allah Swt.” Sebagai seorang kader HMI pada khususnya
dan umat islam yang ada di indonesia pada umumnya, bagaimana kita bisa belajar,
dan berproses di aktifitas setiap harinya, seperti diskusi, perkaderan, bakti
sosial, dan pengabdian ke masyarakat seperti aksi. Merupakan sebuah proses
pembelajaran dan pembentukan karakter. Sehingga apabila terwujudnya tujuan itu,
maka berkurangnya atau bisa jadi sudah tidak lagi perpecahan antar umat, bangsa
sendiri, dan bernegara.
Notulis Redaksi (Reni Mathofani)
Penulis (Amirul Majid)
Notulis Redaksi (Reni Mathofani)
Penulis (Amirul Majid)
0 komentar:
Posting Komentar